BUDIDAYA TANAMAN GMELINA ( Gmelina arborea Roxb )
I. Informasi Umum
Gmelina (Jati Putih) termasuk famili Verbenaceae, merupakan salah satu tanaman fast growing
species (FGS) yang mampu tumbuh pada lahan‐lahan subur dan marginal pada ketinggian (0‐1000 mdpl)
dengan curah hujan yang tinggi 1778 s.d 2286 mm (Kosasih, 2008). Tinggi mencapai 30 – 40 m dengan
diameter rata‐rata 50 cm kadang‐kadang mencapai mencapai 140 cm, kulit halus atau bersisik, warna
coklat muda sampai abu‐abu, bunga kuning terang, mengelompok dalam tandan. Bunga mekar malam
hari
II. Pengadaan Bibit Tanaman
Pada umur 3‐4 tahun bisa berbunga dan berbuah 2‐3 bulan dapat berbuah sepanjang tahun. Jumlah
biji per kg adalah 2.500. Berbunga dan berbuah setiap tahun. Buah masak terjadi 1,5 bulan setelah
pembungaan (Rachmawati, 2002). Bahan untuk keperluan benih diambil dan dikumpulkan dari tegakan
yang baik agar diperoleh tegakan yang baik pula.
Bahan untuk bibit
1. Pilih benih yang unggul, tidak busuk dan bila dipecah bijinya terdapat 3 kandung lembaga
masih hijau, kemudian berubah kuning setelah 1 minggu. Sekitar dua minggu, buah menjadi
coklat dan setelah tiga minggu menjadi hitam. Pengumpulan lebih baik dilakukan ketika masih
hijau atau kuning (Rachmawati, 2002).
2. Buat bedeng tabur berisi pasir hitam yang sudah diayak dan dicuci bersih. Bagian atasnya beri
penutup dari karung bekas pupuk untuk menjaga kelembaban.
3. Bedeng sapih berisi polybag dengan media pasir dan pupuk kandang 3 : 1.
4. Hamparkan benih diatas plesteran semen atau keramik dan jemur dalam terik matahari selama
3 hari.
5. Rendam dalam bak berisi air dingin selama 1 malam, agar daging buah mudah terkelupas.
6. Tabur benih yang sudah direndam di atas media bedeng tabur yang sudah disiapkan.
7. Tutup dengan pasir hitam kembali sampai benih tidak terlihat.
8. Siram dengan sprayer atau dengan percikan air secukupnya selama 7 hari.
9. Benih akan tumbuh menjadi kecambah siap sapih ke polybag, pada hari ke‐9 s.d 19
10. Siram air secukupnya sampai umur 3 bulan.
11. Bibit Gmelina siap ditanam di lahan penanaman.
Produksi buah dipengaruhi umur tegakan, kondisi ekologis dan tegakan. Produksi benih (biji batu)
berkisar 30‐170 kg/ha/tahun. Teknik silvikultur dalam pengadaan bahan untuk bibit disarankan lokasi
persemaian dekat dengan sumber air yang mengalir sepanjang tahun
Gmelina juga dapat diperbanyak secara vegetatif, yaitu dengan stek batang. Stek batang yang
panjangnya 20 cm, diameter 1,6 sampai 2 cm setelah direndam dalam larutan fungisida dan perangsang
akar dengan takaran 400mg/liter air selama dua jam, menunjukan respon terbaik terhadap munculnya
perakaran stek
III. Penanaman
1. Pemilihan lahan
Bebas dari genangan air, frekuensi terjadinya kebakaran dan kondisi sosek masyarakat sekitarnya.
2. Sistem Penanaman, pada umumnya menerapkan sistem tumpangsari yaitu cara menanam tanaman
hutan divariasikan dengan tanaman palawija dikenal juga dengan (agroforesty).
3. Persiapan lapang, penataan lapang yaitu : sebelum penanaman menentukan batas blok, jalan
pemeriksaan, saluran air, dan drainase serta pembersihan lahan yaitu lahan pada waktu penanaman
harus bebas dari naungan (intoleran).
4. Jarak Tanam 3 x 3m atau 4 x 2m. Setelah areal dibersihkan, langsung dibuat lubang tanam kemudian
ditanam sampai kedalaman leher akar (Hendramono,2006)
5. Pengangkutan Bibit
Saat penanaman, bibit harus sudah berada di lahan penanaman, pengangkutan dari persemaian ke
lokasi penanaman sebelum diangkut bibit disiram, pengangkutan dilaksanakan pagi atau sore hari.
6. Waktu dan Pelaksanaan Penanaman
Waktu pelaksanaan diusahakan di awal musim hujan atau curah hujan cukup merata. Bibit tanam
secara tegak lurus pada lubang tanam.
IV. Pemeliharaan
1. Penyiangan dan Penyulaman, membersihkan tanaman muda dari gulma dengan radius 1 m setiap 3
bulan sekali sampai tanaman berumur 2 s/d 3 tahun. Penyulaman dilakukan untuk tanaman yang
mati.
2. Pengendalian Hama, jenis hama yang menyerang gmelina adalah semut perusak daun (Atta sp)
dikendalikan dengan insektisida.
3. Pemupukan, dengan pemberian pupuk tablet majemuk 1 tablet per tanaman, pemberian pupuk
kandang dengan dosis 2 kg/btg. Menurut Hendramono (2006), pemupukan sebanyak 20 g
NPK/tanaman pada tanah Podsolik Merah Kuning setelah dua minggu ditanam, dapat mempercepat
pertumbuhan tanaman gmelina. Pada tanaman gmelina yang berumur 2 bulan dan 6 bulan, setelah
dipupuk dengan pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter batangnya
masing‐masing sebesar 266 % dan 277 %, sedangkan dengan pupuk NPK (15:15:15) dengan dosis 50
g/tanaman hanya meningkatkan pertumbuhan tinggi dan diameter batang masing‐masing 97 % dan
131 %.
4. Penjarangan, untuk tujuan produksi kayu pertukangan pada umur 3,5 dan 7 tahun pada pohon yang
tertekan.
Komentar
Posting Komentar