Budidaya Tanaman Sengon Laut

                    



            Sengon merupakan jenis yang dikembangkan dalam pembangunan Hutan Tanaman Industri maupun Hutan Rakyat di Indonesia khususnya di wilayah binaan kami, Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.

            Jenis ini merupakan jenis tanaman cepat tumbuh yang paling banyak dibudidayakan dengan pola tumpang sari jenis tanaman di bawah tegakan. Suatu misal, dibawahnya bisa ditanami tanaman porang maupun tanaman empon-empon yang bisa menambah penghasilan petani hutan dan keluarganya.


                Tanaman Sengon mempunyai nilai jual yang cukup tinggi. Pohon sengon mampu mencapai tinggi 30 sampai 45 meter dengan diameter batang sekitar 70 sampai 80 cm. Pohon sengon memiliki berat jenis rata-rata 0,33 dan tergolong ke dalam kelas awet IV sampai V. Batang tanaman sengon berbentuk bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Tanaman yang satu ini memiliki akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggangnya dapat tumbuh menancap tanah cukup kuat. Sedangkan akar serabutnya tergolong tidak terlalu banyak.

Syarat Tumbuh

– Tanah
Pohon Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan keasaman tanah sekitar pH 6-7.

– Iklim
Ketinggian tempat yang optimal untuk pohon sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian pohon sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m dpl. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

– Curah Hujan
Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.

– Kelembaban
Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

 
1. Pemilihan Bibit



            Kegiatan penaburan benih sengon dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah sengon yang maksimal dan menghasilkan kecambah sengon yang sehat. kualitas kecambah sengon ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit sengon, kecambah sengon yang baik akan menghasilkan bibit sengon yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan pohon sengon yang berkualitas.


2. Penyiapan Lahan
            Penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu dengan tujuan untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan persiapan lahan dimulai dari pembukaan lahan, pembersihan lahan dengan membuat lubang untuk tanaman sengon.

            Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman.

            Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).

            Pembuatan lobang tanam, lubang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.

 
3. Tahap Penanaman

            Masukkan pupuk Kompos+NPK 2,5 gr (campur) sebagai pupuk dasar diendapkan dilubang setinggi 30 cm (dapat langsung tanam atau 3-7 hr kemudian baru tanam). Kemudian masukkan bibit yang polibagnya sudah dibuka/disobek kedalam,dudukan yang benar/rata,lalu isi tanah kompos sebagai penutup akar dengan tanah setinggi 20 cm (jangan terlalu dipadatkan),hingga tersisa lubang 10 cm sebagai kantong air. Akan memaksimalkan pertumbuhan dan perkembangan sengon.

            Penanaman bibit sengon, pelaksanaan kegiatan penanaman sengon harus dilakukan secara hati – hati agar bibit sengon tidak rusak dan penempatan bibit sengon pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar bibit sengon tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit sengon selanjutnya.

 
4. Tahap Pemeliharaan

            Di dalam pemeliharaan tanaman pohon sengon diperlukan beberapa hal untuk menunjang pertumbuhan pohon sengon. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan : Penyulaman, Penyiangan, Pendangiran, Pemangkasan, dan Penjarangan.

a. Penyulaman
            Penyulaman merupakan proses penggantian tanaman sengon yang mati atau sakit dengan tanaman sengon yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit sengon yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.

b. Penyiangan
            Kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman pengganggu dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman sengon, agar kemampuan kerja akar sengon dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal.

            Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.

c. Pendangiran,
            Kegiatan pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman sengon dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

d. Pemangkasan,
            Yaitu melakukan pemotongan cabang pohon sengon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).

e. Penjarangan
            Penjarangan dilakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman sengon berumur 2 dan 4 tahun.

            Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan frekuensi penjarangan disesuaikan dengan situasi atau keadaan.


Foto Tahapan dalam Mendapatkan Bibit yang Baik



 

 


DISAJIKAN OLEH :

HERLINA, SP

PENYULUH KEHUTANAN MUDA 
CDK WILKER PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

Komentar